Jepangmulai masuk ke Indonesia pada 27 Desember 1941 setelah berhasil menguasai wilayah Kepulauan Tambelan di sekitar Laut Cina Selatan. Dua pekan berselang, yakni pada 11 Januari 1942, mereka mendarat di Tarakan dan Manado. Dua wilayah tersebut diduduki dengan serangan cepat yang membuat Belanda tidak berkutik.
- Kedatangan Sekutu dan Belanda ke Indonesia terjadi setelah Sekutu memenangkan Perang Dunia II dan Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Kedatangan Sekutu dan Belanda Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Kemdikbud, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu dalam Perang Dunia II pada 15 Agustus sebagai pemenang Perang Dunia II, Sekutu memiliki hak atas kekuasaan Jepang di berbagai wilayah yang pernah dikuasai Jepang. Terutama wilayah yang sebelumnya jajahan negara-negara yang masuk kelompok Sekutu, termasuk Belanda yang pernah menguasai Indonesia. Bagaimana kedatangan Sekutu ke Indonesia? Sekutu masuk ke Indonesia diboncengi Netherlands Indies Civil Administration NICA yang mewakili pemerintah Belanda. Mereka masuk melalui beberapa pintu wilayah Indonesia. Terutama daerah yang merupakan pusat pemerintahan pendudukan Jepang seperti Jakarta, Semarang dan juga Kondisi Awal Indonesia Merdeka Latar belakang kedatangan Sekutu dan Belanda Apa yang melatarbelakangi kedatangan Sekutu dan Belanda? Bagi Sekutu dan Belanda, Indonesia dalam masa kekosongan kekuasaan vacuum of power. Setelah Perang Dunia II, terjadi perundingan Belanda dan Inggris di London, Inggris yang menghasilkan Civil Affairs Agreement. Isi Civil Affairs Agreement adalah tentang pengaturan penyerahan kembali Indonesia dari pihak Inggris kepada Belanda. Khususnya yang menyangkut daerah Sumatera sebagai daerah yang berada di bawah pengawasan South East Asia Command SEAC. Baca juga Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok Wikiwand Pasukan NICA 1947.
Pernyataandi bawah ini yang bukan manfaat mempelajari sosiologi adalah? senantiasa mampu memahami perbedaan masyarakat menjadi lebih tanggap dan kritis dalam menghadapi persoalan hidup dapat melatih lebih jelas siapa diri kita dalam masyarakat mendapatkan penghasilan yang cukup besar membantu mengkaji tempat kita dalam masyarakat Jawaban: D
Belanda dianggap menjajat Indonesia selama 3,5. Banyak hal mempercayai situasi tersebut namun ada sebagian orang yang menyangkal lamanya penjajahan tersebut. Bacot Bung Karno “Indonesia dijajah selama 350 musim” semata – alat penglihatan semata-mata untuk menaikkan semangat patriotisme rakyat Indonesia intern memperjuangkan kemerdekaan. Sedangkan congor “Lebih menderita dijajah Jepang sejauh 3,5 masa ketimbang dijajah Belanda 3,5 abad” seolah menjadi pembenaran bacot Bung Karno tersebut. Awal Kedatangan Belanda ke Indonesia 1596 – 1601 Kolonialisme Belanda pada Masa VOC 1602 – 1799 Indonesia Pasca Pendudukan VOC Tadbir Herman Willem Daendels 1806-1811 Pemerintahan Jan Willem Janssen 1811 Pemerintahan Thomas Stamford Raffles 1811-1814 Waktu Kekuasaan Belanda Ke Dua 1816-1942 Kebijakan Sistem Tanam Paksa Cultuurstelsel Van den Bosch 1830-1870 Kebijakan Gapura Melenggong 1870-1900 Eksploitasi Manusia dan Agraria Politik Ter-hormat 1901-1942 Related posts Awal Kedatangan Belanda ke Indonesia 1596 – 1601 Belanda pertama kali mendarat di Indonesia yakni di persinggahan Banten dengan catur biji zakar kapal yang dipimpin oleh Pemimpin kapal Pieter Keyzer dan Cornelsi de Houtman pada 23 Juni 1596. Kesanggupan kapal Cornelis de Houtman dan awak kapalnya semula disambut dengan baik oleh para pribumi Banten. Banyak penduduk pribumi yang naik ke kapal tersebut kerjakan menawarkan lambung ataupun dagangan kepada mereka. Sahaja, peperangan baik ini disalah artikan oleh Cornelis de Houtman yang justru bertindak agresif kepada pribumi Banten yang menawarkan keramah tamahan kepada mereka. Walau demikian, pribumi banten masih semata-mata menawarkan merica yang Belanda butuhkan. Maksud Belanda ke Indonesia awal safi untuk berdagang rempah – rempah, mengambil keuntungan ki akbar bersumber penjualan rempah – rempah nan sangat di butuhkan di Eropa. Namun puas perkembangannya tujuan tersebut berubah dari yang semula berdagang dan selanjutnya memonopoli perniagaan hingga menjajah Indonesia. Kerelaan Belanda ke Banten bertepatan dengan rencana penyerangan Banten ke Palembang. Banten menunangi Belanda meminjamkan kapalnya untuk dipergunakan misal tambahan kapal pengangkut pasukan Banten bakal invasi ke Palembang. Namun kerangka tersebut ditolak makanya Belanda dengan alasan mereka datang ke Banten cak bagi berniaga dan akan kembali ke Belanda selepas selesai melakukan transaksi perdagangan. Detik Banten selesai melakukan penyerbuan ke Palembang, sekembalinya terbit Palembang mereka masih mendapati Belanda di tanah Banten. Belanda beralasan, mereka menunggu panen cabai yang tidak lama lagi. Puas waktu panen, harga lada akan makin murah. Hal ini membuat Mangkubumi Jayanegara marah. Yang lebih parah adalah suatu malam Belanda membawa dua kapal bermula Banten yang mumbung dengan cili dan memindahkan ke kapalnya. Karena kepergok melakukan keadaan tersebut, Belanda kemudian menembaki kota Banten. Atas peristiwa ini mengakibatkan rakyat Banten tinggal marah. Beberapa berasal tentara Banten menyerbu ke kapal Belanda dan selanjutnya menggetah kapten Houtman beserta okta- anak kapalnya. Houtman bau kencur dilepaskan dengan tebusan Gulden serta diusir berpokok kapling Banten sreg 2 Oktober 1596. Dua tahun kemudian tepatnya sreg 1 Mei 1598, rombongan petualang dari Belanda berangkat dipimpin oleh Jacob van Neck dibantu van Waerwijk dan van Heemskerck tiba di Banten pada 28 November 1598. Pribumi Banten mengakuri dengan baik karena sikap Belanda berlainan dengan pada saat kedatangan Houtman. Nampaknya, pengusiran Houtman dijadikan latihan bagi Belanda. Pembawaan mereka sanggup membuat hati Sultan Banten terpikat, tambahan pula petisi mereka bagi bersesuai Sultan pun masin lidah. van neck membawakan beker berkaki kencana seumpama tanda persahabatan dengan Sultan Banten, Sri paduka Abdul Mafakhir. Patih Jayanegara kemudian membenari van Neck kerjakan mendukung melakukan penyerbuan ke Palembang atas pembalasan kematian Sultan Muhammad dengan janji memberikan dua kapal munjung lada. Awalnya van Neck menyetujui tapi dengan syarat satu kapal diberikan di semula dan satu kapal diberikan sehabis perang sedangkan Patih menghendaki penyetoran dilakukan sekaligus setelah perang. Lega dada tidak tercapai dan invasi ke Palembang bukan dilanjutkan. Van Neck mengapalkan pulang tiga kapal yang mumbung dengan muatan, sementara dua pembantunya yakni van Waerwijk dan van Heemskerck melakukan pelayaran pun untuk mengaras wilayah Maluku dengan lima buah kapal. Pasca- dua pelayaran Belanda berhasil, selanjutnya berduyun – duyun khalayak – orang Belanda berlayar ke Nusantara. Pada waktu 1598 terjadwal sebanyak 22 kapal baik hak perorangan ataupun perserikatan niaga berpokok Belanda melakukan pelayaran ke Indonesia. Bahkan lega tahun 1602 sebanyak 65 kapal kembali ke Belanda dengan muatan penuh. Suatu waktu pemerintah Portugis mengirimkan utusan dari Malaka dengan membawa tip rial untuk meminang Banten memutuskan pergaulan dengan Belanda dalam perdagangan dan apabila Belanda tetap melakukan bursa maka kapal – kapal Belanda akan di rusak serta diusir. Dikabarkan pula, Portugis akan mengamalkan pengumbahan kapal – kapal Belanda di Banten dan daerah timur tak. Patih Jayanegara menyetujui hal tersebut dan menerima pemberian dari Portugis. Namun, secara rahasia Mangkubumi Jayanegara mengirimkan utusan cak bagi menyorongkan akan datangnya pasukan Portugis yang akan membancang mereka. Mendengar apa yang disampaikan utusan Patih, kemudian kapal Belanda pun meninggalkan wilayah Banten. Kemudian pada musim 1598 tentara laut Portugis sampailah di Banten yang dipimpin Laurenco de Brito dari pangkalannya di Goa. Detik sebatas di Banten, kapal – kapal Belanda sudah lalu bukan ada dan marahlah dia. Mangkubumi nan dituduh telah bersengkongkol dengan Belanda dituntut cak bagi mengembalikan hadiah nan Portugis berikan. Mangkubumi pun tidak mau menuruti karena anda berpendapat bahwa Portugis bukan berhak berbuat penghalauan kapal – kapal yang berlabuh di Banten. Angkatan Portugis berang, dermaga Banten diserang dan dijarah. Lebih lagi pedagang Cina pula ikut dirampas dangangannya. Melihat adanya serbuan dari Portugis, armada Banten kemudian menyerang mengot hingga tiga kapal Portugis boleh direbut dan awak kapalnya culik diri meninggalkan kapal dan barang rampasan. Penjajahan Belanda plong Tahun VOC 1602 – 1799 Adanya persaingan memikul antar sesama pedagang Belanda berimbas pada keuntungan yang semakin tekor dan tidak jarang merugi. Mengaram adanya hal tersebut, kemudian sreg 1602 dibentuklah perhimpunan dagang Belanda yang bernama Vereenigde Oost Indische Compagnie VOC dengan modal tadinya 6,5 juta gulden nan berkedudukan di Amsterdam. Tujuan dari dibentuknya organisasi ini ialah untuk meraup laba sebesar – besarnya dan memperkuat kedudukan Belanda di Nusantara buat melawan kekuasaan Portugis dan Spanyol. Selengkapnya Sejarah VOC di Indonesia Pembentukan VOC yang plonco seusia jagung mendapat saingan berat yakni kongsi dagang Inggris EIC East Indies Compagnie nan sudah lalu dibentuk pada tahun 1600. Kerjakan mempermudah ruang gerak VOC, kemudian dibangunlah kantor – dinas cabang sama dengan di Middelberg, Delft, Rotterdam, Horm dan Enkhuizen. Setelah dianggap sepan mapan, VOC kemudian membangun simpang di Nusantara dengan Pieter Both yang menjabat bak Gubernur Jendral permulaan dan dibantu maka dari itu Dewan Penasehat Raad van Indie sebanyak 5 anggota. VOC mengalami kemuduran pada 31 Desember 1799. Kemunduran VOC dikarenakan bilang sebab, salah satunya yaitu banyaknya manipulasi nan ada di intern tubuh VOC. Pemerintah Belanda kemudian mengambil alih VOC. Indonesia Pasca Penundukan VOC Pada tahun 1799 Belanda mengaplus wilayah Indonesia berpokok VOC. VOC mengalami kebangkrutan dan hal ini menjadi sebab di bubarkannya VOC. Darurat itu, Inggris mengebor area Indonesia untuk dijadikan wilayah jajahannya. Jawa yaitu wilayah dominion Belanda Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris. Pada akhir abad ke 18 dan awal ke 19 terjadi perang antara Perancis dan Belanda di daratan Eropa. Perancis memenangkan peperangan tersebut pada 1806 dan menyebabkan kaplingjajahan Belanda diserahkan kepada rezim Perancis. Pemerintahan Herman Willem Daendels 1806-1811 Napoleon Bonaparte mengutus Herman Willem Daendels buat mengemban tugas mempertahankan pulau Jawa dari gempuran Inggris. Daendels memerintah di Jawa pada kurun periode 1806 – 1811. Terdapat dua tugas utama nan harus dilaksanakan Daendels, yaitu Mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris Memperbaiki sistem pemerintahan agar lain tejadi penyelewengan serta manipulasi Internal mengemban misi tersebut, Daendels kemudian menerapkan beberapa kebijakan, diantaranya Membangun perkembangan raya pos atau Grote Postweg yaitu berpunca Anyer hingga Panarukan Mendirikan kubu – benteng baluwarti Membangun pangkalan armada laut di Merak dan Ujung Kulon Mendirikan pasukan yang beranggotakan pribumi Mendirikan industri – pabrik senjata sebagai halnya di Surabaya, industri pembuatan meriam di Semarang serta sekolah militer di Batavia Membangun flat remai serta sel militer hijau Selengkapnya Kolonialisme Perancis di Indonesia Garis haluan tak selain intern latar pertahanan Memecah pulau Jawa menjadi 9 prefektur atau daerah proporsional Karesidenan lakukan mempermudah pemeriksaan Menggotong bupati – bupati Jawa menjadi pegawai pemerintah Menaikkan gaji sida-sida Mendirikan pengadilan dengan tradisi sebagai aturan yang diberlakukan Daendels yang dikenal dengan sikap kerasnya adakalanya juga mengamalkan tindakan keras terhadap baginda – sunan di Jawa seperti Raja Individual dan Yogyakarta dimana yamtuan imperium tersebut harus mengakui bahwa paduka Belanda sebagai junjungannya Karena Banten tak kepingin melakukan pembangunan jalan raya Post Groteweg, Daendels mengambil kebijakan keras dengan mengasingkan Baginda Banten ke Banten Ada dua versi mengapa Daendels dipanggil kembali ke negaranya Perancis yaitu Daendels dulu dibutuhkan kerjakan mengarak legiun Perancis guna melakukan serbuan ke Rusia Hubungan buruk antara Daendels dengan pangeran – raja di Jawa yang dikhawatirkan akan memperburuk hal menjelang gempuran dari Inggris. Pemerintahan Jan Willem Janssen 1811 Daendels digantikan maka itu Jenderal Jan Willem Jansen pada 20 Februari 1811. Pemerintahan Belanda di bawah Gubernur Jansen berlantas sececah, Belanda menyerah kepada Inggris setelah ditandatanganinya Kapitulasi Tuntang yang pintar Pulau Jawa dan sekitarnya jebluk ke tangan Inggris Semua barisan Belanda menjadi tentara Inggris Orang – orang Belanda dipekerjakan bakal pemerintah Inggris Pemerintahan Thomas Stamford Raffles 1811-1814 Sehabis Inggris mampu menguasai pulau Jawa, Raffles kemudian ditunjuk untuk menjadi Gubernur di Jawa. Ketatanegaraan – kebijakan Raffles diantaranya Menyetip sistem Perangerstelsel, kerja periang, dan menghentikan perdagangan budak Mengasingkan rakyat n domestik mengerjakan penanaman Menghapuskan sistem pajak hasil bumi Contingenten Menerapkan sistem tanah sebagai milik pemerintah padahal peladang sebagai pengarap Pemberlakuan pajak tana Pengangkatan Wedana sebagai tenaga kerja rezim dan mematok jabatan Bupati diwariskan jebluk temurun Membagi pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan Membentuk sistem pemerintahan yang serupa dengan sistem pemerintahan di negara Inggris Tentang hambatan pemberlakuan kebijakan – garis haluan yang dilakukan makanya Inggris diantaranya Terbentur adanya budaya dan tradisi Jawa Belum adanya kepastian hukum atas petak Uang belumsepenuhnya berperan di Jawa andai alat pembayaran fiskal Singkatnya masa pemerintahan Raffles Kekuasaan Raffles namun setakat 1814 selepas Perancis kalah oleh Rusia, Prusia, Austria dan Swedia dalam pertempuran Leipzig pada tahun 1813. Imbasnya negara Belanda memerdekakan diri dan berhak pun atas tanah jajahan penting nan tertuang dalam Konvensi London. Waktu Kekuasaan Belanda Ke Dua 1816-1942 Adanya perang melawan Perancis serta hutang VOC menyebabkan kekosongan kas Belanda. Kemudian dikirimlah Van der Capellen 1816 – 1826 untuk menjabat umpama Gubernur Jenderal di Nusantara dengan tugas utama mengekploitasi kekayaan nusantara guna mengisi kos Belanda nan kosong. Sehabis Van Der Capellen lalu dilanjutkan oleh de Gisignies 1826-1830. Karena ketidak adilan serta kesewenang – wenangan mengakibatkan munculnya tentangan – perlawanan oleh para pribumi, diantaranya Perang Saparua 1817 Perbantahan Sultan Palembang 1818-1825 Perang Diponegoro 1825-1830 Perang Padri 1815-1838 Perang Bone 1824 Adanya perlawanan – perlawanan tersebut mengakibatkan terkurasnya kas Belanda. Kemudian Belanda mengirim Johannes van Den Bosch untuk mengetanahkan kas negara dari kebangkrutan. van Den Bosch kemudian memberlakukan kebijakan eskalasi produksi tumbuhan ekspor dengan sistem tanam paksa Kebijakan Sistem Tanam Paksa Cultuurstelsel Van den Bosch 1830-1870 Berikut ini adalah poin – poin penting pemberlakuan sistem tanam momentum Pribumi diwajibkan menyisihkan 1/5 tanahnya untuk ditanami tanaman ekspor Lakukan pribumi yang tidak mempunyai tanah, maka diwajikan untuk bekerja kepada Belanda sepanjang 66 masa Keefektifan hasil produksi Belanda dikembalikan kepada rakyat Kerusakan akibat gagal penuaian sepenuhnya dibebankan kepada rakyat Pengawasan dan pengolahan tanah dilakukan dan sampaikan melampaui kepala desa Sepenuhnya Rekaman Pelaksanaan Sistem Tanam Periang Cultuurstelsel Kebijakan tersebut n domestik pelaksanaannya di lapangan seringkali tidak sesuai dengan ketentuan. Untuk Belanda, dengan diberlakukannya sistem tanam paksa inilah kesempatan untuk mengeruk keuntungan sebesar – besarnya. Kas Belanda kembali mengalami surplus. Semata-mata diberlakukannya sistem ini mendapat aduan mulai sejak berjenis-jenis pihak. Pelecok suatu yang menuding merupakan Eduard Douwes Dekker. Akibat adanya keritikan beraneka rupa pihak, kemudian plong 1870 sistem tanam paksa dihapus dan dikeluarkan UU Pertanahan Agrarische Wet dan UU Sakarosa Suiker Wet. Mengenai tujuan berpangkal UU Agraria adalah Meindungi eigendom kepunyaan petambak atas tanahnya sendiri bersumber penguasa asing Membagi prospek kepada pemodal asing untuk dapat menyewa tanah kepada pribumi Nusantara Membuka peluang kepada pribumi cak bagi bekerja menjadi buruh pertanian Sedangkan UU Gula sendiri berniat lakukan memberikan kesempatan kepada pabrikan gula bakal cekut alih industri sakarosa properti pemerintah Belanda. Kebijakan Pintu Terbuka 1870-1900 Eksploitasi Manusia dan Pertanahan Adapun latar bokong dari kebijakan bab terbuka yaitu Perubahan Strategi di BelandaDi perian 1850 politik di Belanda dimenangkan oleh partai liberal dan kemudian menyebabkan sistem pemerintahan Belanda berubah menjadi sistem liberalis. Karena sistem liberalis lain bisa izin dari para pemilik modal, maka perekonomian digerakkan dengan sistem kapitalisme. Adanya pengaruh perputaran pabrik Penerapan Garis haluan Melangah Adapun penerapan politik terbuka yaitu munculnya pabrik – pabrik baru properti swasta yang mulai menjamur di Indonesia seperti Pabrik tembakau di Deli, Besuki dan Kediri, Industri tebu dai Batavia, Semarang dan lain – lain, industri kina di Jawa Barat, Industri teh di Jawa Barat dan Sumatera dan lain sebagainya. Dampak bersumber penerapan pintu termengung ini bmenjadikan Belanda semakin mampu dan penderitaan bakal rakyat Indonsia. Eksploitasi Manusia Ekploitasi manusia yang dimaksud merupakan pengerahan manusia yang dilakukan dengan tipudaya, paksaan, kebiadaban serta kesewenang – wenangan yang dialami pribumi di perladangan baik milik Belanda atau swasta asing. Puas waktu ini muncul sebutan Koeli buruh dan Ordernemer pemilik perkebunan. Dalam menerapkan eksploitasi manusia, pemerintah Belanda memberlakukan aturan Koeli Ordonantie 1881 yang menjamin pemilik perkebunan dapat memperoleh, mempekerjakan serta mempertahankan kuli di perkebunan mereka sesuai kebutuhan. Para pribumi diwajibkan berkreasi berpunca pagi sampai tunggang dengan membuka lahan, dan upah serta makan dan pula panggung tinggal jauh pecah kata cukup. Rakyat Jawa juga ada yang dipekerjakan di Suriname dan Guyana Belanda untuk berkarya di pertanian eigendom Belanda. Tidak cacat para pekerja culik diri, namun Belanda telah membuat aturan dengan istilah Poenal Sanctie yaitu aniaya bagi para pekerja yang culik diri riil denda, disekap, ditelanjangi, kerja momentum tanpa upah serta ada yang dibunuh. Eksploitasi Pertanahan Yang dimaksud disini adalah mengoptimalkan pengusahaan lahan – tanah produktif di Indonesia dengan mengerjakan pembukaan lahan zero untuk perkebunan dan pertambangan yang dikerjakan oleh yang dimaksud dibagi menjadi tiga yaitu Tanah yang dikuasai simultan bumi narawita Persil anugerah Tanah mancanegara yang dikuasai regen Reaksi Terhadp Kebijakan Pintu TerbukaAkibat adanya strategi bab terbuka, banyak reaksi serta kecaman semenjak plural pihak. Para kaun humanis menentang praktek ekploitasi oleh kolonial Belanda. Hal ini memicu Theodore van Deventer mengkritik kebijakan Belanda dan menuntut bagi memperhatikan serta mensejahterakan umum pribumi. Suara miring ini kemudian dikenal dengan Ketatanegaraan Etis atau Garis haluan Balas Budi. Strategi Etis 1901-1942 Ratu Wilhelmina dalam pidatonya lega 17 September 1901 mengungkapkan bahwa Pemerintah Belanda mempunyai panggilan kesopansantunan kepada kaum pribumi dan kemudian lahirlah Politik Etis yang dituangkan dalam Trias Van Deventer yang meliputi Irigasi yakni dengan membangun serta memperbaiki engairan dan bendungan bagi keperluan satah perladangan. Edukasi, yaitu penyelenggaraan pendidikan bagi pribumi Migrasi, adalah ki memengaruhi kepejalan penduduk di Jawa ke negeri lain Sepenuhnya Trilogi van Deventer Related posts 6
JawabanYang Benar Menurut Pilihan diatas adalah A. Pulang ke negara Belanda Dilansir dari Ensiklopedia, Hal yang dilakukan Belanda setelah kalah dari Jepang adalah pulang ke negara belanda. Baca Juga: Teks atau gambar dalam satu dokumen komputer dapat dihubungkan dengan dokumen lain.
- Hubertus Johannes van Mook, Letnan Gubernur Jenderal untuk bekas wilayah Hindia Belanda, tiba di Makassar pada 14 Juli 1946. Perutusan dari daerah Kalimantan dan daerah-daerah lain di Indonesia timur juga datang ke Makassar. Mereka hendak menghadiri sebuah peristiwa bersejarah setelah Jepang angkat kaki. Kala itu, bekas wilayah Hindia Belanda berada dalam kontrol dan wewenang tentara Sekutu Inggris dan Australia. Tugas mereka salah satunya menjaga keamanan dan ketertiban. Ketika Jepang masih berkuasa, Hindia Belanda dibagi menjadi tiga wilayah militer. Sumatra adalah wilayah dari Tentara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang ke-25 yang berkedudukan di Bukittinggi. Jawa wilayah Tentara Angkatan Darat Kekaisaran ke-16 yang berkedudukan di Jakarta. Sementara Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, serta Maluku dan sekitarnya merupakan wilayah Armada Selatan Ke-2 Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang berpusat di Makassar. Sampai tahun 1950, kawasan di sebelah timur Kalimantan dikenal sebagai Timur Besar. Ketika Jepang kalah pada 1945, tentara Inggris dan Australia sebagai bagian dari Sekutu menguasai ketiga wilayah tersebut. Di Kalimantan sebelah timur dan kawasan Indonesia Timur lainnya tentara Australia berjuang mati-matian merebut daerah-daerah itu dari pendudukan Jepang yang sulit dikalahkan. Sementara tentara Belanda yang kacau balau dan tak dapat van Mook tiba di Makassar, tentara Australia yang berada di Makassar dan sekitarnya telah digantikan oleh tentara Inggris. Sikap Sekutu yang diwakili Inggris menguntungkan Belanda yang kontribusinya dalam Perang Pasifik tidak bisa dibanggakan. Pada masa-masa perang itu, dengan berdirinya Nederlandsch Indië Civiele Administratie NICA, Belanda lebih sibuk mencari cara untuk menguasai kembali Hindia Belanda dengan memanfaatkan fasilitas dari Sekutu. Posisi Belanda di sekitar Sulawesi Selatan, seperti dicatat Barbara Harvey dalam Pemberontakan Kahar Muzakkar Dari Tradisi ke DI/TII 1989118, menjadi semakin kuat dengan dipindahkannya markas besar NICA dari Morotai ke Makassar. Belanda bahkan sempat melobi agar tanggungjawab kawasan ini diberikan kepada mereka ketika tentara Australia pulang ke negaranya. Namun, lobi itu ditolak dan Inggris mengirimkan Brigade ke-80 untuk menggantikan Australia. Pada April 1946, NICA menangkap dan membuang Sam Ratulangi-Gubernur Sulawesi versi Republik Indonesia yang berkedudukan di Makassar—ke Serui, tentara Jepang dilucuti dan ketertiban perlahan diusahakan oleh tentara Inggris dan Australia, maka tugas komando sekutu di Asia Tenggara alias South East Asia Command SEAC dianggap Terima dan Kekerasan Sehari setelah van Mook tiba Makasaar, sebagaimana dicatat Ide Anak Agung Gde Agung dalam Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat 198597, di lapangan Karebosi dilangsungkan acara serah terima tanggung jawab pemerintahan dan keamanan seluruh wilayah Timur Besar Indonesia Timur dan Kalimantan, dari tentara Sekutu kepada Pemerintah Hindia Belanda yang diwakili van Mook.“Dengan ini orang Inggris terbebas dari sebagian besar kewajibannya. Sedangkan Spoor mendapat kebebasan bertindak terhadap angkatan bersenjata Republik,” tulis Jaap de Moor dalam Jenderal Spoor Kejayaan dan Tragedi Panglima Tentara Belanda Terakhir di Indonesia 2015257. Infografik Mozaik Serah Terima Inggris-Belanda. itu, Letnan Gubernur Jenderal van Mook bertindak cepat. Ia dan wakil-wakil daerah yang tidak terpengaruh Republik Indonesia di Jawa ramai-ramai keluar kota Makassar, menuju ke daerah yang lebih sejuk, yaitu ke distrik Malino di Kabupaten Gowa. “Hari berikutnya dimulai konferensi di Malino,” tulis Harry Poeze dan kawan-kawan dalam Di Negeri Penjajah Orang Indonesia di Negeri Belanda, 1600-1950 2008. Konferensi tersebut bertujuan membentuk negara-negara bagian termasuk Negara Indonesia Timur NIT. Meski kekuasaan berpindah dari tentara Inggris ke Belanda, namun hal itu tak mengendurkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap NICA. Di Indonesia Timur, saat itu kekuasaan militer berada di tangan Kolonel de Vries, yang hingga akhir 1946 kewalahan menghadapi gangguan keamanan. Kondisi tersebut membuat Spoor mendatangkan satu kompi pasukan khusus pimpinan Kapten Raymond Westerling. Pasukan ini kemudian melahirkan tragedi berdarah pembantaian rakyat Sulawesi Inggris, KNIL dan NICA harus bekerja lebih keras menjaga daerah yang baru saja mereka kuasai kembali. Hal ini kemudian membuat militer Belanda bertindak lebih keras dan brutal terhadap rakyat Indonesia. - Politik Penulis Petrik MatanasiEditor Irfan Teguh
Berikutulasan lengkapnya. 1. Indonesia Takkan Pernah Merdeka. Kekalahan Jepang membuat jalan Indonesia untuk merdeka terbuka lebar. Lalu jika skenario sejarah berjalan sebaliknya, maka sudah jelas Jepang takkan cuma 3,5 tahun di Indonesia. Negara kita akan sekali lagi mengalami penjajahan panjang dan lebih menyakitkan lagi.
Dengandemikian pembahasan dari hal yang dilakukan Belanda setelah menyerah tanpa syarat pada Jepang, banyak para Gubernur Jenderal, perwira-perwira dari tentara Hindia Belanda melarikan diri ke Australia, sedangkan orang-orang Eropa lain dan juga warganegara Amerika Serikat, diinternir (diasingkan).
Padamasa itu, Jepang hanya mengakui organisasi-organisasi yang dibentuk dengan tujuan untuk memenangkan Perang Asia-Pasifik. Para tokoh pejuang nasionalis kemudian memanfaatkan keuntungan yang dimiliki di organisasi bentukan Jepang untuk menanamkan nasionalisme kepada para pemuda. Dengan demikian, maka jawaban yang tepat adalah A.
. 11 425 404 275 435 464 462 412
hal yang dilakukan belanda setelah kalah dari jepang adalah